Menu

Mode Gelap
 

Lampung · 7 Apr 2025 17:47 WIB ·

Kekosongan Serum Anti Bisa Ular di Rumah Sakit Batin Mangunang Tanggamus, Berapa Sih Harganya?


 Ilustrasi serum anti-bisa ular (SABU) foto Shutterstock dan iklan SABU di internet | Perbesar

Ilustrasi serum anti-bisa ular (SABU) foto Shutterstock dan iklan SABU di internet |

Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Kekosongan stok Serum Anti Bisa Ular (SABU) di Rumah Sakit Umum Daerah Batin Mangunang (RSUD-BM) Tanggamus menjadi sorotan usai insiden seorang warga digigit ular berbisa saat mencari pakis di pegunungan.

Ketika korban dilarikan ke RSUDBM, pihak rumah sakit mengakui tidak memiliki persediaan serum tersebut.
Pihak RSUD-BM bersama Dinas Kesehatan Tanggamus telah angkat bicara mengenai kekosongan SABU yang terjadi.

Kasus ini menimbulkan kekhawatiran di tengah masyarakat, terutama bagi mereka yang tinggal di wilayah rawan satwa liar seperti pegunungan dan hutan.

Lantas, berapa sebenarnya harga serum anti bisa ular tersebut?

Berdasarkan data dari berbagai sumber, harga SABU sangat bervariasi tergantung tempat pembelian dan jenisnya. Pada Desember 2019, Wakil Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut harga SABU berkisar Rp500.000 hingga Rp900.000 per vial.

Namun pada tahun 2021, RSUD Palabuhanratu, Sukabumi, mencatat harga serum ini mencapai Rp942.000 per vial. Pasien biasanya membutuhkan minimal dua vial untuk penanganan efektif, yang berarti total biaya bisa mencapai Rp1,4 juta bahkan lebih.

Sementara itu, pencarian daring menunjukkan harga serum bisa mencapai Rp1,7 juta tergantung merek dan platform pembelian. Misalnya, Biosave Anti Bisa Ular di Blibli dijual seharga Rp1.745.000, dan versi lainnya di Tokopedia bisa mencapai Rp1.200.000.

Serum anti bisa ular, atau snake antivenom immunoglobulin, adalah obat vital yang dapat menetralkan racun akibat gigitan ular berbisa dan telah digunakan sejak lama dalam dunia medis.

Dengan harga yang cukup tinggi dan ketersediaan yang terbatas di beberapa rumah sakit daerah, kasus ini mengundang perhatian akan pentingnya distribusi dan pengadaan SABU secara merata. (Herdi)

Artikel ini telah dibaca 176 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Pengakuan Mengejutkan Pengedar Sabu di Bulok Tanggamus : Habis Setiap 3 Hari, Setoran Sampai 6 Juta

17 June 2025 - 13:42 WIB

Pengelolaan Rest Area Pugung dan Taman Alamanda Tanggamus Kini Diserahkan ke Dua Kecamatan, Begini Teknisnya !

17 June 2025 - 13:26 WIB

Meski Baru Bebas Penjara, Pria di Pringsewu Ini Kembali Edarkan Sabu Usai Ditangkap Polisi, Selipkan BB di Lubang Kusen

17 June 2025 - 13:02 WIB

Polres Tanggamus Hadirkan Kepedulian di Tengah Warga Kota Agung Timur Sambut Hari Bhayangkara ke 79

17 June 2025 - 12:51 WIB

Pelaku Pembunuhan Siti Sulasih Ditembak di Pringsewu, Polisi Ungkap Sosok Residivis Sadis di Balik Kematian Tragis di Perkebunan Karet Natar

17 June 2025 - 12:43 WIB

Polisi Tangkap Pengedar Sabu di Bulok Tanggamus, 28 Paket Sabu dan Ekstasi Disita, Pemasok DPO

17 June 2025 - 12:06 WIB

Trending di Lampung