Prioritastv.com, Pringsewu – Polsek Pagelaran bersama Polres Pringsewu telah memberikan keterangan resmi terkait dugaan bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria di kios Dusun Blitar Pekon Patoman Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, Senin 24 April 2023, malam.
Kapolsek Pagelaran Iptu Hasbullah mengatakan, korban diketahui bernama Andi Pitaya (34), buruh harian lepas warga Dusun 1B RT 013 RW 005 Desa Jati Mulyo Kecamatam Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan.
“Korban ditemukan saksi Suprapto selaku pemilik ruko yang mencium bau tidak sedap kemudian memberitahukan kepada Endar selaku Kadus untuk membuka ruko menggunakan kunci cadangan, sekitar pukul 18.30 WIB,” kata Iptu Hasbullah dalam keterangan kepada Media Prioritas.
Sambungnya, barang bukti yang diamankan berupa gulung kabel serabut berwarna merah putih dengan panjang sekitar 3 meter, celana jeans panjang warna biru, kasau kayu, pakaian dalam warna coklat dan handphone Oppo A15 warna biru milik korban.
Iptu Hasbullah menjelaskan, kronologis kejadian bermula saksi Suprapto sekitar pukul 18.30 WIB selaku pemilik ruko mencium bau yang tidak sedap dari dalam ruko yang dikontrak oleh korban Abdi Pitaya, kemudian saksi Suprapto menemui saksi Endar selaku Kadus Blitar guna memberitahukan hal tersebut.
Kemudian saksi Endar, saksi Suprapto dan saksi Supri pergi ke ruko dan membuka ruko dengan kunci cadangan. Ketika rolling door dibuka didapati korban Abdi Pitaya sudah tergantung di kasau pembatas ruangan dengan seutas kabel dan kondisi badan korban sudah membusuk.
“Mengetahui hal tersebut saksi Endar menghubungi anggota Polsek Pagelaran. Kemudian jenazah korban dibawa ke RSUD Pringsewu guna dilakukan pemeriksaan dan Visume et Repertume,” jelasnya.
Diungkapkan Kapolsek, berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh dr. Rini selaku dokter jaga RSUD Pringsewu ditemukan fakta-fakta diantaranya tidak ditemukan adanya tanda tanda kekerasan.
Seluruh tubuh telah membengkak dan terdapat cairan tanda pembusukan, tanda pembusukan terjadi antara 48 sampai dengan 72 jam setelah kematian, korban meninggal karena kehabisan oksigen.
“Hasil keterangan pihak medis, korban meninggal karena kehabisan oksigen, hal tersebut terjadi diduga akibat bunuh diri dengan menggunakan kabel yang dilakukan oleh korban sehingga jalan oksigen terhambat,” ungkapnya.
Iptu Hasbulloh membeberkan, berdasarkan keterangan saksi bahwa korban Abdi Pitaya merupakan pendatang yang mengontrak sebuah ruko yang berada di TKP seorang diri dan membuka usaha berjualan pakan burung dan kandang burung telah sekitar 9 bulan.
Korban Abdi Pitaya sudah pernah menikah dan saat ini statusnya duda 2 anak. Dan menurut saksi Endar bahwa sekira 3 bulan yang lalu pernah didatangi seorang warganya berjenis kelamin perempuan bersama anaknya.
Perempuan tersebut menerangkan bahwa perempuan itu merasa takut karena korban Abdi Pitaya ingin menikahinya setelah lebaran. Namun demikian, perempuan tersebut belum siap dan jika setelah lebaran tahun 2023 ini tidak jadi menikah maka korban akan bunuh diri.
Kemudian, sekitar 4 bulan yang lalu korban Abdi Pitaya diketahui pernah mencoba bunuh diri dengan menggunakan tali tambang namun diketahui oleh pemilik kontrakan sehingga korban tidak jadi bunuh diri dan tambang tersebut dibuang oleh saksi Supri.
Lantas berdasarkan keterangan pihak keluarga bahwa pada 3 tahun yang lalu korban pernah mencoba untuk bunuh diri tapi hal tersebut diketahui oleh keluarganya di Desa Jatimulyo Kecamatan Jatiagung Kabupaten Lampung Selatan.
Didalam handphone korban jenis Oppo A15 ditemukan percakapan whatsapp dengan temannya bahwa ia ingin bunuh diri serta foto selfie korban yang akan gantung diri dengan menggunakan kabel di kalungkan di leher tanggal 22 April 2023 pukul 14.42 WIB. Serta foto kasau yang telah di ikat kabel untuk mempersiapkan gantung diri pada 20 April 2023 pukul 17.28 WIB
“Untuk pihak keluarga korban telah menerima peristiwa meninggalnya korban sebagai musibah dan tidak akan melakukan proses hukum lainya serta tidak bersedia untuk dilakukan otopsi, yang selanjutnya akan memakamkan jenazah korban di Desa Jatimulyo, Jatiagung, Lampung Selatan,” tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, video pembukaan rolling door ruko di TKP yang diterima Media Prioritas, tampak warga menyeruak bersamaan itu juga belasan kamera warga juga turut serta memasang mata, diduga sebagai pelepas rasa penasaran masyarakat yang berada di lokasi.
Pemandangan itu sepertinya, bukan untuk menjadi contoh, pasalnya sangat menganggu petugas yang bekerja mengidentifikasi dan hal itu juga tentunya dapat merusak TKP ketika petugas mencari fakta-fakta sebenarnya di lapangan.
Mari cegah bunuh diri dengan menghubungi Kemenkes melalui Call Center 24 jam Halo Kemenkes 1500-567. Anda bisa mengirim pesan singkat ke 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat surat elektronik (surel) kontak@kemkes.go.id.
Layanan cegah bunuh diri juga dapat diakses melalui layanan sejumlah call center lainnya Website www.pdskji.org, Yayasan Pulih (021) 78842580 atau email lewat pulihfoundation@gmail.com dan LSM Jangan Bunuh Diri di email janganbunuhdiri@yahoo.com atau telepon (021) 96969293. (Red)