Menu

Mode Gelap
 

Lampung · 29 Jan 2024 21:39 WIB ·

Warga Kecewa, Jalan Rabat Beton Baru di Pekon Ulu Semong Tanggamus Diduga Sedikit Semen Banyak Pasir dan Rusak 


 Kolase foto kondisi jalan rabat beton yang rusak terlihat butiran pasir seperti tak menggunakan semen dalam pembangunannya, Senin 29 Januari 2024, pagi. Foto : Edi Hidayat/Media Prioritastv.com. Perbesar

Kolase foto kondisi jalan rabat beton yang rusak terlihat butiran pasir seperti tak menggunakan semen dalam pembangunannya, Senin 29 Januari 2024, pagi. Foto : Edi Hidayat/Media Prioritastv.com.

Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Kekecewaan warga Pekon Ulu Semong Sudiharjo, seorang warga dari Pekon Ulu Semong, Ulu Belu, paska pembangunan rabat beton yang dinilai janggal tak kunjung diperbaiki.

Pasalnya, walaupun menyambut baik pembangunan jalan baru di wilayahnya. Namun, kegembiraan itu berubah menjadi kekecewaan karena jalan yang baru dibangun hanya beberapa hari lalu sudah mengalami kerusakan parah.

“Kami senang melihat jalan diperbaiki, tapi sungguh disayangkan karena jalan tersebut cepat rusak. Baru beberapa hari, sudah terlihat kerusakan yang cukup signifikan,” ungkap Sudiharjo dengan nada kecewa, Senin 29 Januari 2024, pagi.

Sudiharjo juga menjelaskan bahwa kerusakan jalan tersebut disebabkan oleh kualitas material pembangunan yang kurang memadai.

“Seperti jalan ini hanya dibuat dengan pasir tanpa menggunakan semen. Begitu motor melintas, sudah terlihat retakan dan kerusakan,” terangnya.

Warga setempat berharap agar jalan yang dibangun dapat diperbaiki sesuai dengan standar pembangunan jalan rabat beton, sehingga manfaatnya dapat dirasakan secara optimal oleh masyarakat.

“Harapan kami, khususnya bagi warga Pekon Ulu Semong, adalah agar jalan yang baru dibangun dan cepat rusak ini dapat segera diperbaiki dengan baik,” tandasnya.

Diketahui, jalan rabat beton yang diduga sebagai proyek Provinsi di Ulu Semong, Kecamatan Ulu Belu, Kabupaten Tanggamus, yang dikerjakan sekitar setengah bulan yang lalu, kini menjadi sorotan karena kondisinya yang memprihatinkan.

Proyek ini sepanjang 210 meter, berlokasi di tengah dusun Semong, menuju kantor Pekon, dan menimbulkan kontroversi karena kualitas pengerjaannya, lantaran dikerjaan secara asal-asalan sehingga mendapat kritikan keras dari masyarakat setempat.

Dugaan kuat muncul bahwa pelaksana proyek mungkin hanya menginginkan keuntungan besar tanpa memperhatikan kualitas konstruksi jalan. Dalam pemeriksaan awal, kondisi jalan menyiratkan bahwa yang seharusnya menjadi rabat beton, kini hanya tampak terdiri dari pasir yang terurai.

“Warga merasa kecewa dengan hasil pekerjaan ini. Seharusnya proyek baru seharusnya menunjukkan kemantapan dan kualitas, tetapi ini justru sebaliknya,” ujar sumber terpercaya di Ulu Semong.

Sumber informasi juga menambahkan bahwa kondisi proyek ini jauh dari standar yang diharapkan. Jalan yang seharusnya menjadi sarana utama bagi masyarakat setempat, kini malah menimbulkan ketidaknyamanan dan kekhawatiran terkait keamanan pengguna jalan.

Pihak berwenang setempat diharapkan segera turun tangan untuk melakukan evaluasi mendalam terhadap proyek tersebut. Pengawasan yang ketat perlu dilakukan guna mengetahui penyebab sebenarnya dari kondisi yang tidak memuaskan ini.

Kepentingan masyarakat setempat dan kualitas infrastruktur harus menjadi prioritas utama dalam proyek-proyek pembangunan di daerah tersebut. Masyarakat berharap agar tindakan perbaikan segera dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas jalan yang memadai.

Pemerintah, Provinsi Lampung maupun Kabupaten Tanggamus diharapkan dapat menjaga transparansi dan akuntabilitas dalam setiap proyek pembangunan demi kepentingan bersama.

Sementara itu, menurut Kakon Ulu Semong, Asiri bahwa memang jalan rabat beton yang diduga dibangun Provinsi di dusun tersebut dalam kondisi memprihatinkan, hanya campuran pasir tanpa semen.

“Ya abang periksa sendiri lah, itu pasir semua enggak ada semennya, sekitar 10-15 meter,” kata Asiri, Jumat 19 Januari 2024.

Asiri mengaku bahwa dirinya pernah meminta perbaiakan kepada pelaksana proyek, namun sayang hingga saat ini tidak diindahkan.

“Waktu pekerjaan itu, saya enggak tau masih di rumah sakit. Setelah saya pulang ternyata seperti itu bang,” tandasnya.

Hingga saat ini terus dihimpun pelaksanan proyek guna meminta tanggapan, lantaran tekendala komunikasi, hingga kini belum mendapat jawaban. (Red)

Artikel ini telah dibaca 118 kali

badge-check

Penulis

Baca Lainnya

Tim Gabungan Respon Keresahan Nelayan Digul atas Kapal Kursin Masuk Perairan Kota Agung Barat Tanggamus, Ini Hasilnya !

18 February 2025 - 15:51 WIB

Propam Polda Lampung Lakukan Mitigasi di Polres Tulang Bawang, Kompol David Paparkan Tujuannya

18 February 2025 - 15:19 WIB

16 Usulan Jadi Prioritas Utama Musrenbang RKPD 2026 Kecamatan Kelumbayan Barat Tanggamus

18 February 2025 - 13:33 WIB

Mantan Kades Madajaya Jadi Buronan, Kejari Pesawaran Tetapkan Sutrisna sebagai DPO

18 February 2025 - 13:14 WIB

Dua Kecamatan di Tanggamus Dilirik Jadi CDOB Cukuh Bandakh Lima dan Pesisir Lampung, Ini Tanggapan Anggota DPRD Romzi Edy

18 February 2025 - 13:05 WIB

Website Resmi Pemprov Sultra Disusupi Promosi Judi Online

18 February 2025 - 11:18 WIB

Trending di Jakarta