Prioritastv.com, Lampung – Aksi swadaya yang dilakukan oleh sejumlah warga dan pemuda di Pringsewu dengan menambal jalan berlubang akhirnya mendapat tanggapan dari Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi (BMBK) Provinsi Lampung.
Kepala Dinas BMBK Lampung, Muhammad Taufiqullah, menjelaskan bahwa keterlambatan perbaikan jalan ini disebabkan oleh keterbatasan anggaran dari pemerintah pusat.
Menurutnya, mayoritas jalan yang dikeluhkan masyarakat merupakan jalan nasional, yang anggarannya berasal dari APBN.
Namun, akibat adanya pemangkasan anggaran dari Rp110 triliun menjadi Rp30 triliun, proses perbaikan jalan menjadi terhambat.
“Yang dikeluhkan masyarakat adalah jalan nasional. Ini masalah anggaran di APBN, dari Rp110 triliun dipangkas Rp80 triliun sehingga tersisa sekian triliun. Sekarang masih dalam proses di Kementerian Keuangan, jadi memang agak terlambat,” ujar Taufiqullah dikutip laman Lampung Geh, Kamis (13/3).
Meski begitu, Pemerintah Provinsi Lampung tetap berusaha mencari solusi dengan menggunakan dana lain, termasuk Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan Dana Alokasi Umum (DAU) dari pemerintah pusat.
“Kalau kita bisa langsung running karena kita ada PAD juga, selain dari DAU dari pusat. Kalau mereka (pemerintah pusat) kan dari pusat, kalau memang gak ada ya gak ada,” tambahnya.
Taufiqullah juga menegaskan bahwa perbaikan jalan sudah masuk dalam rencana penganggaran, namun membutuhkan waktu dalam proses realisasinya.
“Sebenarnya itu sudah mau dianggarkan oleh Pak Gubernur, cuma masalahnya perlu waktu. Masyarakat kadang-kadang gak bisa menunggu karena melihat banyak orang yang meninggal karena kecelakaan,” pungkasnya.
Aksi penambalan jalan yang dilakukan secara swadaya oleh warga Pringsewu dan Tanggamus menjadi bukti nyata kepedulian masyarakat terhadap keselamatan pengguna jalan.
Warga berharap agar pemerintah segera mengambil langkah konkret agar jalan-jalan yang rusak dapat segera diperbaiki secara permanen. (Erwin)