Prioritastv.com, Tanggamus, Lampung – Kabar duka datang dari keluarga besar Saibatin Marga Liwa, Lampung Barat. Muhammad Harya Ramdhoni Julizarsyah, yang bergelar Suntan Pangeran Indrapati Cakranegara VII, berpulang ke rahmatullah pada Rabu, 19 Maret 2025 pukul 19:32 WIB.
Berita meninggalnya sastrawan pemenang Hadiah Sastra Rancage 2018 itu pertama kali disampaikan oleh pamannya, AKBP (Purn) Huari Moeis, melalui grup WhatsApp keluarga.
“Innalillahi wainnailaihi roji’un, telah berpulang ke Rahmatullah, Muhammad Harya Ramdhoni Julizarsyah bin Chairul Muluk, sastrawan pemenang Hadiah Sastra Rancage 2018 di Bandar Lampung, Rabu 19 Maret 2025, pukul 19:32 WIB,” tulisnya dalam pesan singkat.
Muhammad Harya Ramdhoni Julizarsyah lahir di Solo, Jawa Tengah, pada 15 Juli 1981, dan wafat dalam usia 44 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan seorang putra berusia 16 tahun, yang tahun ini akan memasuki jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di Magelang.
Semasa hidupnya, almarhum dikenal sebagai seorang sastrawan produktif. Ia banyak melahirkan karya sastra, baik dalam bentuk novel, kumpulan cerpen, maupun puisi. Salah satu karyanya yang paling dikenal, Semilau, sebuah kumpulan sajak berbahasa Lampung yang diterbitkan pada 2017, berhasil meraih Hadiah Sastra Rancage 2018.
Selain itu, almarhum juga menulis novel Perempuan Penunggang Harimau (2011) yang mendapat sambutan luas dari para pembaca. Kumpulan cerpennya Kitab Hikayat Orang-Orang yang Berjalan di Atas Air (2012) dan Merah Delima Bang Amat (2017) turut memperkuat posisinya sebagai seorang penulis berbakat yang menggali nilai-nilai budaya lokal dalam karyanya.
Di dunia puisi, almarhum menghasilkan karya Sihir Lelaki Gunung (2018), sebuah kumpulan sajak yang menggambarkan hubungan manusia dengan alam serta spiritualitasnya.
Sementara itu, kumpulan cerpennya yang berjudul Kitab Pernong (2022) menjadi salah satu karya terakhirnya yang mendapatkan apresiasi dari pecinta sastra.
Selain menulis dalam bahasa Indonesia, almarhum juga aktif menulis dalam bahasa Lampung, berupaya melestarikan serta mengenalkan bahasa daerahnya kepada generasi muda.
Direktur PT Media Prioritas Tivi, Kosri, S.H., S.T, turut menyampaikan belasungkawa atas kepergian almarhum yang pernah nyaleg dari Partai PDI-Perjuangan tahun 2024 tersebut.
“Almarhum Muhammad Harya Ramdhoni Julizarsyah adalah orang baik. Semoga Allah SWT mengampuni dosa dan kesalahannya, menerima segala amal ibadahnya, dan menempatkannya di tempat yang mulia di sisi-Nya,” ujar Bung Kosri sapaan akrabnya, Kamis 20 Maret 2025, malam.
Ia juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberikan kesabaran, ketabahan, dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini.
“Semoga putranya kelak menjadi orang sukses dan menjadi kebanggaan keluarga serta Saibatin Marga Liwa,” tambahnya.
Kepergian Muhammad Harya Ramdhoni Julizarsyah merupakan kehilangan besar, tidak hanya bagi keluarga Saibatin Marga Liwa, tetapi juga bagi dunia sastra Indonesia. Karya-karyanya akan tetap hidup dan menginspirasi generasi mendatang untuk terus melestarikan budaya dan sastra daerah. (Herdi)