Prioritastv.com, Tanggamus – Peristiwa tragis yang menimpa pelajar inisial MA (16), yang tinggal di asrama sekolah di wilayah Kalirejo Kabupaten Lampung Tengah yang meninggal dunia diduga mendapatkan kekerasan dari guru silatnya.
Kasus terungkap, bermula meninggalnya MA dengan cara tak wajar, pasalnya jawaban pihak sekolah dinilai bertolak belakang dengan pihak rumah sakit dengan kondisi fisik korban secara kasat mata.
Korban meninggal dengan mengeluarkan darah dari mulut, lebam dibagian perut dan kemaluan mengeluarkan darah, sementara keterangan pihak sekolahmengatakan korban meninggal dunia akibat virus infeksi.
Ayah korban yakni AS (38) memilih melaporkan peristiwa itu ke Unit Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Lampung Tengah, sehingga polisi berhasil mengungkap bahwa korban ternyata mendapat aksi kekerasan.
Berdasarkan keterangan AS, bahwa erawal digelarnya latihan pencak silat. Namun entah bagaimana ceritanya, hingga putranya dibawa ke sebuah rumah Sakit, Senin (29/5/23) sekitar pukul 01.30 WIB.
“Sebelum meninggal, anak saya sempat mengikuti ekskul disekolahnya yakni latihan fisik beserta 7 pelatih dan 7 murid pencak silat lainnya. Dari sejumlah luka yang ada pada tubuh korban, ada dugaan akibat pengeroyokan,” kata AS kepada Media Prioritas, Jumat 9 Juni 2023.
Sambungnya, bahwa ia mengaku kaget ketika mengetahui anaknya sudah tak bernyawa lagi dengan kondisi ada luka lebam dan menurut rumah sakit, bahwa penyebab kematian putranya diakibatkan oleh infeksi pembuluh darah.
“Jawaban pihak sekolah putra saya meninggal karena virus infeksi, namun menurut rumah sakit adalah infeksi pembuluh darah, saya menilai tidak wajar dan saya melaporkan peristiwa itu Polres Lampung Tengah Rabu 31 Mei 2023,” ujarnya.
Sementara itu, Kasat Reskrim AKP Edi Qorinas mengatakan, berbekal laporan dari orang tua korban, pihaknya langsung bergerak menghimpun berbagai keterangan dari sejumlah saksi yang ada pada saat ekskul olah raga phisik pencak silat.
Kemudian, pemeriksaan 15 peserta latihan fisik, juga orang-orang yang berada dilokasi untuk dimintai keterangan pihaknya telah mendapatkan petunjuk.
“Dari hasil pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, satu diantaranya saksi telah ditetapkan sebagai tersangka yakni seorang pelatih silat berinisial A, kini ditahan dirutan Mapolres Lamteng guna pengembangan lebih lanjut,” kata AKP Qorinas saat di konfirmasi, Jum’at (9/6/23)
AKP Edi Qorinas mengungkapkan, untuk mencari tahu penyebab kematian korban, pihaknya dan Polda Lampung membongkar makam MA, guna dlakukan outopsi pada tubuh siswa SMK tersebut.
“Untuk hasil otutopsinya, kita masih menunggu dari hasil tim dokter Polda Lampung,” ungkapnya.
Kasat menjelaskan, saat akan memandikan jenazah, kerabat mendapati ada sejumlah luka lebam dibagian perut korban, dan dari mulut MA mengeluarkan darah bahkan dari kemaluanya juga terdapat cairan darah.
Korban selanjutnya dimakamkan oleh keluarganya di pemakaman umum Gebang Atas Pesawaran, di Kampungnya, pada Kamis (8/6/23).
Namun karena orang tua korban melaporkan peristiwa kematian putranya yang dianggap tidak wajar ke Mapolres Lampung Tengah sehingga dilakukan autopsi.
“Saat ini kami tengah mengembangkan pemeriksaan terhadap sejumlah pihak, agar peristiwa tewasnya MA menjadi terang,” tandasnya. (Saripuddin)